
Memang sih karyawan atau karyawati itu penghasilannya dibatasi. Hanya karyawan-karyawan yang berada di level top manajemen saja yang bisa menikmati gaji besar. Untuk karyawan biasa, ya pas-pasan deh. Pas untuk hidup di tanggal muda aja. Kesananya mesti cashbond. silau man...! 
Namun untuk menjadi kaya, ternyata seseorang tidak perlu harus menunggu sampai punya penghasilan besar. Tidak harus sikut sana-sini biar duduk di jajaran manajemen dulu baru bisa kaya. Karyawan biasa tetap bisa kaya berapapun penghasilannya, asalkan dia punya kemampuan mengelola penghasilannya.
Bagaimana caranya? Berikut adalah kiat-kiat yang diberikan Safir Senduk seperti yang ditulis dalam bukunya “Siapa Bilang Jadi Karyawan Ngga Bisa Kaya?”
Pertama, Beli dan Miliki Sebanyak Mungkin Harta Produktif
Harta produktif adalah harta yang bisa memberikan penghasilan, seperti tabungan di bank, deposito, reksadana, investasi emas dan pendapatan tetap lainnya.
Kedua, Atur Pengeluaran
Usahakan untuk tidak mengalami defisit, karena defisit adalah sumber semua masalah besar yang mungkin muncul di masa yang akan datang. Prioritaskan pembayaran cicilan utang, lalu premi asuransi, kemudian biaya hidup. Pelajari tips mengeluarkan uang secara bijak untuk setiap pos pengeluaran.
Ketiga, Hati-hati dengan Utang
Utang adalah lingkaran setan yang siap mencekik leher Anda dan siap menjerumuskan Anda pada masalah besar. Kapan kita boleh berutang?
Ketika utang akan digunakan untuk sesuatu yang produktif. Misalnya: bisnis
Ketika utang itu akan dibelikan barang yang nilainya hampir pasti akan naik. Contohnya: rumah.
Ketika tidak punya cukup uang tunai untuk membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, walaupun nilai barang itu menurun.
Keempat, Sisihkan untuk Pos-pos Pengeluaran di Masa yang Akan Datang
Lima pos pengeluaran yang paling sering dibutuhkan antara lain: Pendidikan anak, Pensiun, Properti dan Kepemilikan lain, Bisnis, serta Liburan dan perjalanan ibadah. Aturlah pos-pos ini untuk masa depan kita.
Ada 3 trik untuk bisa menyisihkan penghasilan:
Menabunglah di muka, jangan di belakang!
Minta tolong kantor untuk memotongkan penghasilan (untuk menabung).
Pakai celengan. Coba nyeleng dengan uang lembaran dua puluh ribu. Ketika mendapatkan lembaran uang dua puluh ribu, tetapkan tekad: JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN UANG ITU UNTUK BELANJA. Langsung masukkan ke dalam celengan. Cara ini lumayan efektif tuh.
Kelima, Miliki Proteksi
Lindungi diri kita terhadap masa depan yang kita sendiri tidak tahu. Cara melakukannya adalah dengan:
Miliki asuransi, entah asuransi jiwa, kesehatan, atau kerugian.
Miliki dana cadangan sebagai proteksi jangka pendek kalau kehilangan penghasilan dan tidak mendapatkan pesangon, atau kalau pesangon sangat kecil.
Miliki sumber penghasilan lain di luar gaji yang kalau bisa didapat secara terus menerus, sebagai proteksi jangka panjang dari gaji yang sewaktu-waktu bisa saja terancam berhenti.
Itulah lima tip yang bisa kita jalankan jika kita ingin jadi kaya dengan tetap jadi karyawan. Intinya pintar-pintarlah dalam mengelola penghasilan. Sebesar apapun penghasilan kita, jika tak pandai memenejnya, saya yakin gak akan pernah jadi kaya. So, keep sharpen our financial intelligent.
Bagaimana Menurut anda ?
apakah langkah-langkahnya bisa mudah dilakukan ?

Namun untuk menjadi kaya, ternyata seseorang tidak perlu harus menunggu sampai punya penghasilan besar. Tidak harus sikut sana-sini biar duduk di jajaran manajemen dulu baru bisa kaya. Karyawan biasa tetap bisa kaya berapapun penghasilannya, asalkan dia punya kemampuan mengelola penghasilannya.
Bagaimana caranya? Berikut adalah kiat-kiat yang diberikan Safir Senduk seperti yang ditulis dalam bukunya “Siapa Bilang Jadi Karyawan Ngga Bisa Kaya?”
Pertama, Beli dan Miliki Sebanyak Mungkin Harta Produktif
Harta produktif adalah harta yang bisa memberikan penghasilan, seperti tabungan di bank, deposito, reksadana, investasi emas dan pendapatan tetap lainnya.
Kedua, Atur Pengeluaran
Usahakan untuk tidak mengalami defisit, karena defisit adalah sumber semua masalah besar yang mungkin muncul di masa yang akan datang. Prioritaskan pembayaran cicilan utang, lalu premi asuransi, kemudian biaya hidup. Pelajari tips mengeluarkan uang secara bijak untuk setiap pos pengeluaran.
Ketiga, Hati-hati dengan Utang
Utang adalah lingkaran setan yang siap mencekik leher Anda dan siap menjerumuskan Anda pada masalah besar. Kapan kita boleh berutang?
Ketika utang akan digunakan untuk sesuatu yang produktif. Misalnya: bisnis
Ketika utang itu akan dibelikan barang yang nilainya hampir pasti akan naik. Contohnya: rumah.
Ketika tidak punya cukup uang tunai untuk membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, walaupun nilai barang itu menurun.
Keempat, Sisihkan untuk Pos-pos Pengeluaran di Masa yang Akan Datang
Lima pos pengeluaran yang paling sering dibutuhkan antara lain: Pendidikan anak, Pensiun, Properti dan Kepemilikan lain, Bisnis, serta Liburan dan perjalanan ibadah. Aturlah pos-pos ini untuk masa depan kita.
Ada 3 trik untuk bisa menyisihkan penghasilan:
Menabunglah di muka, jangan di belakang!
Minta tolong kantor untuk memotongkan penghasilan (untuk menabung).
Pakai celengan. Coba nyeleng dengan uang lembaran dua puluh ribu. Ketika mendapatkan lembaran uang dua puluh ribu, tetapkan tekad: JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN UANG ITU UNTUK BELANJA. Langsung masukkan ke dalam celengan. Cara ini lumayan efektif tuh.
Kelima, Miliki Proteksi
Lindungi diri kita terhadap masa depan yang kita sendiri tidak tahu. Cara melakukannya adalah dengan:
Miliki asuransi, entah asuransi jiwa, kesehatan, atau kerugian.
Miliki dana cadangan sebagai proteksi jangka pendek kalau kehilangan penghasilan dan tidak mendapatkan pesangon, atau kalau pesangon sangat kecil.
Miliki sumber penghasilan lain di luar gaji yang kalau bisa didapat secara terus menerus, sebagai proteksi jangka panjang dari gaji yang sewaktu-waktu bisa saja terancam berhenti.
Itulah lima tip yang bisa kita jalankan jika kita ingin jadi kaya dengan tetap jadi karyawan. Intinya pintar-pintarlah dalam mengelola penghasilan. Sebesar apapun penghasilan kita, jika tak pandai memenejnya, saya yakin gak akan pernah jadi kaya. So, keep sharpen our financial intelligent.
Bagaimana Menurut anda ?
apakah langkah-langkahnya bisa mudah dilakukan ?
0 komentar:
Posting Komentar